Kendarikota.go.id – Sebagai tindak lanjut pengembangan Aplikasi Infrastruktur berbasis e-spasial, 26 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Kota Kendari mengikuti bimbingan teknis menginput data dan informasi infrastruktur berbasis e-spasial yang di selenggarakan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kota Kendari.
Asisten 3 Pemerintah Kota Kendari Agussalim Safrullah mengaku, program inovasi merupakan ide cemerlang Dinas PUPR, yang tentu harus didukung oleh seluruh OPD lingkup Pemkot Kendari, dalam bentuk menyiapkan data sesuai dengan tupoksi dan ruang lingkup masing-masing OPD.
“Program ini juga bisa membantu pemerintah dalam mengundang investor berinvestasi di Kota Kendari, karena datanya sudah tersedia,” ujarnya saat membuka kegiatan Bimtek Selasa (25/6/2019).

Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Kota Kendari, Erlis Sadya Kencana mengatakan, kebijakan aplikasi spasial atau satu peta yang berbasis digital tersebut, bertujuan untuk mendukung percepatan pembangunan yang tengah digenjot oleh Wali Kota Kendari.
Kata dia, dengan penerapan aplikasi itu nantinya, data infrastruktur dari beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) akan terintegrasi secara otomatis ke Dinas PUPR Kota Kendari selaku induk pengelola aplikasi spasial. Sehingga lanjutnya, setiap saat, siapapun bisa melihat sejauh mana progres pengerjaan infrastruktur yang dilakukan Pemkot Kendari hanya lewat smartphone saja.
“Sistem infrastruktur berbasis spasial dikuatkan dengan Peraturan Presiden (Perpres) No. 9 Tahun 2016 mengenai kebijakan satu peta. Dengan aplikasi ini, kita bisa ditahu akurasi, titik koordinat, volume pengerjaan dan estimasi biaya serta update mengenai kondisi pembangunan infrastruktur. Aplikasi ini pula, dapat dijadikan dasar bagi Pemkot Kendari untuk membuat program kegiatan baru serta sebagai pertimbangan pengambilan kebijakan kedepannya,” ujar Erlis Sadya Kencana.

Jangka pendeknya, aplikasi spasial itu akan terkoneksi dengan lima OPD. Yakni Dinas Pendidikan, Kepemudaan & Olahraga (Dikmudora), Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan, Dinas Kelautan & Perikanan (DKP) serta Diskominfo Kota Kendari.
Ia pun mengaku, telah membentuk tim kerja yang bertugas untuk mengumpulkan data dari OPD terkait, termasuk tim yang nantinya menganalisa dan menginput data mereka di sistem aplikasi spasial itu.
“Jangka panjangnya kita target, 32 OPD bisa terintegrasi dengan aplikasi spasial itu. Kita sudah siapkan Sumber Daya Manusia(SDM) di Dinas PUPR Kota Kendari. Kebetulan pada saat kami menawarkan inovasi ini, ada surat dari KemenPU-Pera RI ihwal pelatihan infrastruktur berbasis spasial selama 1 minggu di Jakarta. Jadi, saya utus sebagian tim supaya kesana,” ungkap Erlis.
Mantan Kabid Penataan Ruang Dinas PUPR Kota Kendari itu menambahkan, aplikasi spasial tersebut dapat menjadi cikal bakal keterbukaan informasi publik utamanya dari segi infrastruktur. Dengan aplikasi itu pula, katanya, Wali Kota Kendari bisa menjadikannya sebagai “studio mini” sehingga bisa memonitor secara langsung infrastruktur apa yang tengah dikerja oleh pimpinan OPD dibawahnya.
“Memang butuh proses dalam penyempurnaannya. Sebab, kita ingin informasinya bisa sedetail mungkin. Namun kita semua berharap, aplikasi ini bisa menjadi salah satu pioneer dalam mewujudkan visi dan misi kota Kendari,” tambahnya.
Rencananya pekan depan program ini akan diluncurkan.