Kendari, kendarikota.go.id – Pengelolaan persampahan di Kota Kendari menjadi salah perhatian utama Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari. Sejumlah upaya itu memberikan peluang bagi pemerintah kota untuk melaksanakan studi banding di beberapa wilayah lainnya di Indonesia.
Dalam studi banding pengelolaan persampahan ini, tiga daerah di Indonesia menjadi lokasi yang dikunjungi oleh perwakilan pemerintah kota yang dinilai berhasil melakukan pengelolaan sampah yang dengan baik salah yaitu, Kabupaten Banyumas Provinsi Jawa Tengah, Kota Malang Provinsi Jawa Timur dan Kota Balikpapan Provinsi Kalimantan Timur pada 10 – 14 Desember 2023.
Usai studi banding kemudian dilanjutkan dengan presentasi hasil studi banding dan dipimpin langsung oleh Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari Asmawa Tosepu. Kegiatan ini berlangsung di Ruang Samaturu Balai Kota Kendari, Jumat (22/12/2023).

Penjabat Wali Kota Kendari Asmawa Tosepu menerangkan bahwa, studi banding ini menelusuri kabupaten atau kota yang pengelolaan kebersihannya telah menggunakan prinsip manajemen moderen, sehingga sejumlah praktek yang diterapkan mengenai pengelolaan kebersihan di kabupaten atau kota tersebut dapat di aplikasikan di Kota Kendari.
“Minimal dalam benak kita dalam fikiran kita, sudah terbentuk ada sebuah ilmu yang baru, pengalaman yang baru dibarengi dengan kewenangan yang kita miliki, kemudian kita bisa menerapkan walaupun hanya secuil, meskipun kondisi Balikpapan sangat berbeda dengan Kota Kendari. Tetapi mungkin ada hal-hal yang sifatnya positif walaupun kecil yang bisa kita jadikan sebagai pelajaran,” ujar Pj Wali Kota Kendari.
Sementara itu, Kepala DLHK yang melaksanakan kunjungan studi banding di Kabupaten Banyumas mengatakan, pengelolaan sampah di Kabupaten Banyumas dilakukan secara terintegrasi dari hulu ke hilir dengan didukung dari kesadaran masyarakat.
“Hulunya masyarakat diwajibkan memilah, kemudian tengahnya pengelola sampah kemudian hilirnya ke TPA. Semua sampah diolah menjadi produk bernilai ekonomi, menyerap tenaga kerja dan tidak ada lagi sampah yang dibuang ke TPA,” ungkap Kadis LHK.
Selain itu, terdapat perbedaan jam buang sampah antara Kota Kendari dan Kabupaten Banyumas, sehingga menjadi perbedaan yang cukup mencolok. Kabupaten Banyumas pada siang hari sudah tidak ada sampah yang terlihat namun untuk di Kota Kendari sampah di TPS masih terlihat dari pagi sampai sore. Sehingga membutuhkan komitmen yang tinggi antara pemerintah dan masyarakat.
Berdasarkan hasil studi banding, Kepala DLHK Kota Kendari menyarankan diantaranya perlu komitmen pemerintah Kota Kendari untuk penyediaan sarana dan prasarana yang dibarengi dengan SDM yang profesional dan berkualitas. Membentuk Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) disalah satu kecamatan sebagai pilot project.
Dalam kegiatan ini hadir Asisten II dan III Pemkot Kendari, Kepala OPD terkait, Kabag, camat dan lurah. (RR)

