Kendarikota.go.id – Dinas Kesehatan Kota Kendari melakukan sosialisasi dan pembentukan kader pemantau jentik pada anak sekolah di Kota Kendari, Kamis (12/12/2019), di Taman Kota Kendari.

Ketua Tim penggerak PKK Kota Kendari, Sri Lestari Sulkarnain yang membuka acara mengatakan, Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menjadi masalah kesehatan di Kota Kendari.
“Betapa tidak 50 persen atau 35 kelurahan endemis, 32 persen atau 21 kelurahan sporadis dan 14 persen atau 10 kelurahan yang bebas tapi masih berpotensi terjadi kasus DBD,” jelasnya.

Dia mengungkapkan, berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Kendari, hingga November 2019 sebanyak 447 kasus DBD dengan jumlah kematian 2 kasus.
“53 persen merupakan kejadian DBD pada anak usia sekolah atau golongan umur 8-18 tahun,” lanjutnya.

Untuk pencegahan dan pengendalian penyakit mematikan ini, dibutuhkan peran masyarakat khususnya dalam pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
Pelibatan para siswa sebagai kader pemantau jentik ini, dilakukan karena penderita DBD masih didominasi anak-anak.

“Pembentukan dan pelaksanaan jumantik anak sekolah dimaksudkan untuk ikut serta mendukung program pemerintah, dalam upaya pemberantasan sarang nyamuk atau PSN, penular demam berdarah melalui 3 M plus, serta sebagai salah satu upaya pembinaan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) secara dini,” jelasnya.
Sementara itu Kepala Bidang Kesehatan masyarakat Dinas Kesehatan Kota Kendari Erni SKM mengatakan, kegiatan ini diikuti sebanyak 150 siswa dari 10 SMP di Kota Kendari.
