Kendarikota.go.id – Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dalduk – KB) Kota Kendari menyelenggarakan Orientasi Pendataan Keluarga di tahun 2021, yang pelaksanaannya akan di mulai pada tanggal satu April sampai dengan 31 Mei medatang.
Pendataan tersebut bertujuan untuk mendapatkan data keluarga yang akurat, valid, relevan serta dapat dipertanggungjawabkan memalui proses pengumpulan, pengolahan sampai pemanfaatan data kependudukan dan keluarga.

“Pendataan Keluarga ini dilaksanakan lima tahun sekali, yang di data itu keluarga termasuk semua anggota keluarga yang berada di rumah itu. termasuk stunting. Stunting itu sekarang dilimpahkan koordinatornya ke BKKBN,” kata Kepala Dinas Dalduk – KB Rusnani usai kegiatan di Ruang Rapat BKKBN Provinsi Sulawesi Tenggara.

Diketahui, stunting merupakan masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu yang panjang sehingga menggangu pertumbuhan anak.
Kata dia, pihaknya tengah melatih kader kader yang akan diterjunkan di tanggal 1 April mendatang guna untuk melakukan pendataan Keluarga Berencana (KB) tahun ini.
“Pendataannya kita pakai sistem electronik (Smartphone) tidak pakai manual, datanya langsung terkirim ke pusat jadi akan lebih memudahkan dan cepat. Selain itu, kader yang akan ke lapangan sekitar 500 orang untuk melakukan pendataan di RT/RW se – Kota Kendari,” ungkap Rusnani.
Sementara itu, di tempat yang sama Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Kendari Hj.Nahwa Umar mengapresiasi kegiatan pendataan yang akan dilaksanakan untuk mendapatkan data yang akurat, sekaligus mengimplementasikan Undang – undang No. 52 tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga.
“Kita sangat apresiasi karena saat ini kita butuh data yang akurat, mereka ini betul – betul data akurat karena bukan hanya orangnya tapi sampai rumahnya pun di data,” ucap Nahwa Umar.

Selain itu Nahwa Umar mengharapkan, BKKBN Kota Kendari selain melakukan pendataan dapat memberikan pengarahan sebagai fungsi Keluarga Berencana untuk mendidik dan mengatur remaja.
“Kita tidak kalau hanya salah satu intitusi saja yang memerangi narkoba, misalkan BNN saja, kita harus semuanya memborongi ini termasuk BKKBN karena satu institusi saja tidak cukup. Kita tidak mengharapkan pemuda terperosok ke dalam narkoba,” tegas Nahwa Umar.