Kendarikota.go.id – Dinas Kependudukan dan catatan sipil (Disdukcapil) Kota Kendari meminta warga yang belum mencetak KTP Elektronik untuk bersabar.
Kepala Disdukcapil Kota Kendari, H. Halili mengatakan ini disebabkan adanya kendala kehabisan stok tinta ribbon dan kehabisan blangko KTP.
“Dua faktor inilah sangat memegang peranan penting untuk pencetakan KTP Elektronik. Jika salah satunya tidak ada maka sudah barang pasti disdukcapil tidak bisa melakukan pelayanan KTP-Electronik,” ujarnya.
“Inilah yang biasa dikeluhkan oleh masyatakat yang harus difahami dan tidak ada unsur kesengajaan,” tambahnya.

Ia menjelaskan, menjelang Pemilu 17 April 2019 yang akan datang dimana salah satu persyaratan untuk menjoblos adalah KTP-Elektronik maka tugas disdukcapil adalah mencetakkan KTP Warga yang domisili kota Kendari baik yang berstatus PRR (Perekaman baru) maupun Non PRR (penggantian).
Ia menambahkan Status PRR hingga minggu kedua bulan Maret 2019 sudah berjalan normal atau seluruhnya sudah tercetak sedangkan yang masih menjadi beban disdukcapil saat ini adalah adanya antrian panjang yang berstatus non PRR (Penggantian seperti hilang, rusak, pindah datang dan penggantian status perkawinan dari belum kawin menjadi kawin) yang jumlahnya masih sekira 14 ribuan.
Melihat kondisi antrian ribuan orang ini, Halili mengaku Disdukcapil sudah mengambil langkah-langkah positif dengan berkonsultasi di Ditjen Dukcapil tentang blangko KTP dan pengadaan tinta ribbon yang dananya bersumber dari APBN / Dana DAK T.A 2019 yang hingga Pertengahan Maret 2019 ini belum ditransfer ke Kas Daerah kota Kendari.
“Hasil konfirmasi di bidang Keuangan Ditjen Dukcapil dengan pejabat yang menangani dana DAK insyaa Allah dijadwalkan paling lambat akhir bulan Maret 2019 sudah cair anggarannya dan akan ditransfer langsung ke Kasda Kota Kendari,” tambahnya.
Sedangkan blangko KTP yang dimohonkan sebanyak 15.000 keping, lanjutnya masih menunggu Sekjen Dukcapil RI dari luar daerah.