Kendarikota.go.id – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Kendari menyalurkan zakat pada sekira 430 warga penerima. Zakat dikumpulkan dari ASN Kota Kendari periode Bulan Juli hingga September 2019 sebesar Rp 278.322.695.
Penyerahan secara simbolis dilakukan langsung Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir, pada 5 perwakilan warga.

Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir, mengaku senang mendapat info jika dana yang diterima Baznas Kota Kendari terus bertambah.
Menurut wali kota, pengelola zakat yang profesional merupakan salah satu pemicu peningkatan jumlah zakat yang disetor ASN. Dia yakin pengelola yang terus bekerja keras menunjukkan kinerja yang semakin baik menimbulkan kepercayaan.
“Ini harus dipertahankan dan kalau bisa ditingkatkan, pemerintah kota akan terus mensuport dengan cara akan menaikkan dana untuk Baznas Kota Kendari tahun 2020,” janjinya.

Wali kota juga memperkirakan kenaikan jumlah pembayar zakat juga dipengaruhi dengan sosialisasi yang intens para pengelola zakat, sehingga menimbulkan kesadaran ASN untuk membayar zakat.
“Saya juga menitip, kedepan tidak hanya pemkot, tapi saya juga bantu akses lembaga lain untuk kita kelola zakatnya, sehingga semakin banyak masyarakat yang merasakan manfaatnya,” harapnya.
Wali Kota meminta agar pengelolaan zakat diarahkan pada hal yang bersifat produktif, tidak hanya konsumtif, sehingga kesejahteraan penerima zakat bisa meningkat dan berubah menjadi pemberi zakat.

Ketua Baznas Kota Kendari Alimuddin K, menjelaskan terjadi kenaikan jumlah penerimaan zakat periode ke tiga tahun 2019. Jika biasanya zakat yang terkumpul di bawah Rp 200 juta, maka periode ini melebihi angka Rp 200 juta.
“Zakat ini diberikan pada sembilan bagian, yang pertama bantuan biaya pendidikan bagi hafidh hafizhah, biasanya diberikan pada 30 orang kali ini kami berikan pada 60 orang masing-masing dapat Rp 500 ribu, dana yang kami siapkan Rp 30 juta,” jelasnya.
Bantuan kemanusiaan pada fakir miskin sebanyak Rp 110. 500.000 diberikan pada 221 orang, setiap orang mendapat Rp 500 ribu. Bantuan pemberdayaan ekonomi (modal usaha) sebesar Rp 30 juta diberikan pada 20 orang dengan besar bervariasi mulai dari Rp 1 juta hingga Rp 3 juta.
“Bantuan modal usaha agar usaha yang dilakukan bisa berkembang, keuntungan ada pembagian 2,5 persen. Ada yang dibantu Rp 2 juta, Alhamdulillah bisa setor Rp 300 ribu perbulan,” ungkapnya bangga.
Lanjut Alimuddin, bantuan modal juga diberikan pada usaha budidaya tanaman pangan sebesar Rp 25 juta.
“ Program baru kami jalankan budidaya tanaman pangan, kerjasama dinas tanaman pangan, bergerak pada usaha produksi kasoami. kita beri modal Rp 25 juta,” lanjutnya.
Dari 9 item yang berhak mendapat zakat, tersalur dana sebesar Rp 277.894.000.