Kendari, kendarikota.go.id – Dinas Kesehatan Kota Kendari mulai Selasa (31/10/2023), kembali memperbaiki dua sumur bor di Puskesmas Puuwatu dan Puskesmas Poasia karena tidak mengeluarkan air setelah diserahkan beberapa waktu lalu.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Kendari drg Rahminingrum menjelaskan, perbaikan akan dilakukan sampai sumur bor tersebut mengeluarkan air dan bisa digunakan lagi.
“Sebetulnya masalah ini, dari 7 sumur bor di puskesmas tersebut tidak semua bermasalah, yang 5 sumur bor ini sudah klir kita sudah serahkan, yaitu sumur bor di Puskesmas Lepo-Lepo, Puskesmas Mekar, Puskesmas Abeli, Puskesmas Benu-Benua dan Puskesmas Kandai,” ungkapnya saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (2/11/2023).
Sementara puskesmas yang sumur bornya yang bermasalah yaitu Puskesmas Puuwatu dan Puskesmas Poasia. Sumur bor yang sudah dibuat saat ini posisi tidak berair, tapi waktu PHO (Provisional Hand Over/Serah Terima Sementara Pekerjaan) ia pastikan sumur bor itu benar-benar berair.
“Jadi namanya sumur bor, kalau tidak di pakai atau tidak difungsikan, akan tidak berair. Tapi kami sekarang lagi berupaya untuk memperbaiki sumur bor di dua puskesmas tersebut,” katanya.

Kadis Kesehatan menegaskan, rencana anggaran biaya (RAB) pembuatan sumur bor ini, tidak melebihi di satuan standar harga (SSH) yang sudah ditetapkan Pemerintah Kota Kendari. Kemudian, pengerjaan ketujuh sumur bor dengan anggaran Rp 18 juta per unitnya itu, termasuk penyediaan sarananya.
“Kalau kita melihat dari kontaknya, apa-apa yang ada dikontraknya, yaitu harus ada pompa air, tandon dan mesin penyaring, jadi harus lengkap dari sisi sarana,” jelasnya.
Sebelumnya, tahun 2022 Dinas Kesehatan Kota Kendari membuat sumur bor yang tersebar 7 Puskesmas di Kota Kendari yaitu Puskesmas Lepo-Lepo, Puskesmas Mekar, Puskesmas Abeli, Puskesmas Benu-Benua, Puskesmas Kandai, Puskesmas Puuwatu dan Puskesmas Poasia. Ketujuh sumur bor itu, menggunakan anggaran dari dana alokasi khusus (DAK) sebesar Rp 1,3 miliar. (AY/AF)