Kendarikota.go.id–Kendarikota.go.id – Memperkokoh hubungan kerjasama antara Pemerintah Kota (Pemkot) dengan berbagai stakeholder di Kota Kendari untuk menemukan ide, gagasan dan problematika yang ada di Kota Kendari.
Wali Kota Kendari H. Sulkarnain K. SE., ME bersama Badan Kerjasama Gereja – gereja (BKSG) Sulawesi Tenggara dan gereja se Kota Kendari menghadiri diskusi lintas tokoh di Rumah Jabatan Wali Kota Kendari, Selasa (09/02/2021)
Sebanyak 18 point yang menjadi pandangan pada diskusi lintas tokoh yang menjadi referensi diantaranya permasalahan sampah, anak jalanan dan banjir di Kota Kendari.
Wali Kota Kendari mengaku setuju jika penanganan sampah menjajikan program bersama.
“Kurang lebih 2 tahun saya mengamati, mencari informasi dan belajar bagaimana daerah yang sudah sukses menangani permasalahan sampah,” katanya.
Wali kota mengungkapkan, tahun 2021 ini akan mengambil kebijakan ekstrim dengan meniadakan tempat pembuangan sampah sementara (TPS) yang sering dikeluhkan warga.
“Sampah ini memang bukan persoalan yang sederhana, sehingga saya lebih optimis tentang rencana kita kedepannya, saya baru menggumumkan hal ini pertama kali, ini ada saksi, saya ada program di tahun 2021 ini, Program Kendari Tanpa TPS,” ungkapnya.
“Awalnya saya gerah juga mengambil konsep ini tapi setelah saya mempertimbangkan banyak hal dan melihat situasinya, kelihatannya ini konsep yang bisa kita aplikasikan,” tutur Sulkarnain.
Kota Kendari sukses menyabet piala Adipura 10 tahun berturut – berturut tanpa jeda, sehingga secara kemampuan pemerintah pusat melihat kita cukup baik dalam penanganan sampah serta TPA Kota Kendari boleh di kata terbaik se kawasan Indonesia Timur
namun masalah saat ini penanganan sampah hanya bagus di hilir.
Menurutnya, saat ini Kota Kendari dikenal sebagai Kota Adipura, karena 10 tahun berturut-turut sukses meraiih tropi adipura tanpa jeda. Bahkan pemerintah pusat melihat Kota Kendari cukup baik dalam penanganan sampah, TPA terbaik se kawasan Indonesia Timur namun lanjut wali Kota, penanganan sampah hanya bagus di hilir.
“Yang sering kali ditangani Pemkot dari TPS ke TPA, yang jadi masalah di kita itu dari rumah ke TPS. Kita sudah umumkan waktunya buang sampah ke TPS itu dari jam enam sore sampai jam enam pagi, tapi buangnya nanti pas berangkat ke kantor naik kendaraan, sampahnya di buang dari kendaraan. Tapi masalahnya kita semua bukan pemain basket akhirnya sampahnya berhamburan ke luar,” ungkap Wali Kota Kendari.
Lebih lanjut Sulkarnain menjelaskan, TPS akan diganti dengan gerobak sampah. Modelnya warga tidak perlu membuang ke TPS namun akan ada petugas yang berkeliling.
“Jadi nanti kita akan mengalihkan iuran sampai tidak perlu membayar ke Pemkot, yang ada iuran di lingkungan saja,” kata Sulkarnain.
“Kita sadari ini butuh proses dan sosialisasi. Karena kalau konsepnya tidak ada dan fasilitas belum tersedia ini akan jadi masalah buat kita,” tambahnya.
Di tahun 2021 ini Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari berencana menambah truk sampah dan menambah tenaga pengelola sampah, di tahun sebelumnya hampir sebanyak 700 orang pengelola sampah disebabkan bertambahnya infrastruktur jalan serta terbukanya area pemukiman baru.