kendari, kendarikota.go.id – Sekda Kota Kendari Ridwansyah Taridala membuka tiga pelatihan yang dilaksanakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Kendari, bertempat di salah satu hotel Kota Kendari, Selasa (7/11/2023).
Adapun Pelatihan yang dilaksanakan oleh Disbudpar yakni, Pelatihan Pemandu Wisata Alam (Ekowisata), Peningkatan Inovasi dan Higienitas Sajian Kuliner, serta Pelatihan Pengelolaan Desa atau Kampung Wisata. Kegiatan ini diikuti 120 peserta.
Sekda Kota Kendari, Ridwansyah Taridala dalam sambutannya menuturkan, dengan pelatihan ini diharapkan dapat bisa memenuhi kebutuhan pasar akan kualitas dan mutu, serta pelayanan di bidang kepariwisataan yang bisa memberikan pelayanan secara profesional dan bertaraf internasional.

“Harapan kami ke depan bisa mengatasi segala hambatan, yang dihadapi dalam pemberian pelayanan usaha pariwisata yang profesional, dan dapat memberikan solusi pemecahannya permasalahan-permasalahan krusial ketenagakerjaan kita saat ini,” ujarnya.
Mantan Kepala Bappeda Kota Kendari ini juga mengungkapkan, pelatihan tersebut merupakan langkah awal bagi kebangkitan dunia pariwisata, dan kemajuan, sekaligus mendukung upaya bersama dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Yang mampu mewujudkan Kota Kendari yang berdaya saing, maju dan sejahtera,” ungkapnya.
Sementara itu Plt Kepala Disbudpar, Herman DM mengatakan, pelatihan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat pelaku usaha.
“Kita sudah merencanakan jauh-jauh hari untuk meningkatkan kemampuan mereka terutama dari sisi pelayanan,” katanya.
Plt Kepala Disbudpar Kota Kendari juga menyampaikan, Kota Kendari sangat berpotensi untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan.
Namun untuk mewujudkan hal tersebut harus dibarengi SDM pariwisata yang bisa memberikan pelayanan terbaik terhadap para pengunjung khususnya yang berasal dari luar.
“Bahwa untuk saat ini di Kota Kendari terdapat 13 destinasi kampung wisata, beberapa di antaranya yaitu kampung wisata Tipulu, Mata, Petoaha, Nambo, Abeli Dalam, Amohalo, sambuli dan Tondonggeu,” jelasnya.
Pembukaan kegiatan ini ditandai dengan pemukulan gong, serta penyematan kartu tanda peserta. (AF/EL)

