Kendarikota.go.id – Hal ini diawali Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Kendari , dengan melakukan dialog Coffe Morning dengan sejumlah Asosiasi, Pelaku pariwisata dan budaya, serta komunitas media online, di Ruang Terbuka Ide – Disbudpar Kota Kendari, Senin (27/01/2020).
Kadis Budpar Kota Kendari, Abdul Rifai mengatakan, perlu adanya sinergitas antar pelaku wisata dan budaya untuk dapat bersama-sama membangun Kota Kendari menjadi kota layak huni sesuai visi & misinya, sehingga ada gebrakan baru.
“Tanpa adanya campur tangan para pelaku budaya dan pariwisata, maka Budaya dan Pariwisata Kota Kendari ini tidak dapat berkembang dengan baik,” katanya.

Kata dia, sebagai fasilitator Disbudpar berharap, Assosiasi dan Komunitas Media Online bersama-sama berkolaborasi untuk memantapkan program-program kerja.
“Dialog ini dapat berkelanjutan dengan mengadakan pertemuan berjangka, menjalin komunikasi serta mengaktifkan kemitraan demi Membangun Budaya dan Pariwisata di Kota Kendari,” harapnya.
Mewakili Dinas Kebudayaan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Sultra Yolaph mengatakan, untuk memajukan pariwisata harus fokus pada destinasi yang ada.
“ Kerjasama membangun pariwisata tidak bisa lepas dari budaya dan melihat objek penting. Dan Teluk Kota Kendarilah sebagai Icon Kota,” ucapnya.

Yasrin Sulhija dari Komunitas Ruruhi mengemukakan, dinas pariwisata harus memperkuat brandnya.
“Brand Dinas Kebudayaan dan Pariwisata adalah Berbudaya, Berwisata dan Berkreasi,” tegasnya.
Andi Nur Lapae Komite Ekonomi Kreatif (KEK) mengungkapkan brand diawali dengan pemetaan (maping), spot area dan karakteristik sehingga melahirkan Brand Nature Resources, culture dan hand made.
“ Dimana dahulu kala Teluk Kendari dijadikan area perlombaan dayung dan perahu, sekarang sudah tidak ada lagi,” kenangnya.
Sementara itu, Pengurus PHRI Sultra Eko mengaku, perlu penataan kembali objek wisata yang ada, seperti Pantai Kendari (Kendari beach) sehingga menarik kunjungan orang untuk berakhir pekan.
“Kendari beach menjadi pasar RB / Odong2, sehingga belum bisa dijadikan kota layak huni,” imbuhnya.
Kadis Budpar Kota Kendari Abdul Rifai menyambut baik masukan, dan gagasan para peserta dialog cofee morning, untuk dijadikan modal dalam pengembangan pariwisata Kota Kendari kedepan.