Kendari, kendarikota.go.id – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengatakan angka prevalensi stunting atau gagal tumbuh karena kekurangan gizi kronis di Indonesia pada 2022 turun menjadi 21,6 persen.
“Jadi target, sekali lagi kembali ke target 14 persen itu bukan sesuatu yang menurut saya setelah kita lihat di lapangan, bukan target yang sulit, hanya kita mau atau tidak mau,” kata Jokowi dalam Rakernas Strategi Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana serta Program Percepatan Penurunan Stunting di Jakarta, melalui kanal Youtube BKKBN Official yang disiarkan melalui live streaming, Rabu (25/01/2023).
Menurutnya 14 persen bukan angka yang sulit untuk dicapai, namun untuk mencapai angka ini, Jokowi menginginkan kerjasama semua pihak.

“Kalau di ASEAN ini masih berada di tengah-tengah, 21,6 itu di tengah-tengah. Jadi, nanti kalau sudah masuk ke 14 persen, nah ini baru kita berada di bawahnya Singapura sedikit,” ujarnya.
Jokowi menyampaikan penurunan angka stunting pada 2022 cukup drastis dibandingkan saat pertama kali dia memimpin pemerintahan pada 2014, sebesar 37 persen.
Presiden Jokowi menegaskan bahwa, saat ini negara kita sedang berkompetisi dan bersaing dengan negara-negara lain. sehingga sinergitas antara kementerian dan lembaga, Pemda, nakes, TNI-Polri, dan swasta ini memiliki peran penting.
“Posisi semua negara saat ini adalah kompetisi. misalnya ada G20 ketemu, kelihatannya salaman, tapi semua saling berkompetisi. Saling berebut investasi, teknologi, semua negara dan kuncinya adalah sumber daya manusia yang berkualitas,” pungkasnya.
Untuk diketahui pembukaan Rakernas Strategi Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana serta Program Percepatan Penurunan Stunting ini disaksikan juga oleh Asisten Tiga Sekretariat Daerah (Setda) Kota Kendari Makmur.
